Part II : Soal Ijazah Palsu di SDN DWT, Oknum Guru dan Kepsek Mencoba Suap Wartawan dan Siapkan OTT

0

Foto : Tom (Kiri), RA (Tengah), dan NK (Kanan).

Tulang Bawang, tumang.id (SMSI) – Persoalan penggunaan Ijazah Asli tapi Palsu (Aspal) oleh Oknum Guru berinisial NK (43) pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang untuk kepentingan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kian meluas.

Hal ini diharapkan ketegasan pemerintah untuk memberhentikan oknum guru NK dari profesinya, konflik persoalannya yang kian meluas lantaran keterlibatan, RA oknum Kepala SDN DWT itu baik dalam proses administrasi PPPK dan bahkan dalam upaya kriminalisasi terhadap profesi Jurnalistik.

Bagaimana tidak, pada Rabu (21/8/2024) sekira pukul 15.00 WIB, beberapa wartawan mengunjungi kembali ke kediaman NK, diruang tamu itu terdapat tiga orang yakni TOM (Suami NK), NK (Oknum Guru PPPK), dan seorang perempuan yang mengaku sebagai kerabatnya. Namun, perempuan tersebut diketahui berinisial RA, oknum Kepala SDN DWT.

Dalam kedatangan wartawan yang hendak melakukan klarifikasi guna pengumpulan data dan bahan keterangan (puldata dan pulbaket), NK tidak banyak bicara, begitu juga TOM, suaminya. Hanya saja RA yang tampak selalu berucap menggiring opini supaya wartawan menerima uang yang telah ia sediakan.

“Jadi, dia (NK) ini sepupu saya. Kami ini kan enggak ngerti kalau berhadapan dengan wartawan, kami kan orang seberang. Saya kesini karena adik (NK) saya ini pinjam uang Rp15 juta,”kata perempuan yang diduga RA ini.

RA menambahkan, jika TOM dan NK memiliki kebun singkong yang sebentar lagi panen. Oleh sebab itu dirinya berani memberikan pinjaman kepada NK yang uangnya guna menutupi permasalahan tersebut dengan wartawan.

“Ini ada uang tiga ribu (Rp3 juta), tolong diterima dulu. Kiranya minta berapa untuk menyelesaikan persoalan adik saya (NK) ini, berarti apa besok atau lusa sisanya nanti dilunasi, mohon tiga ribu ini diterima dulu,”giring RA, yang diamini NK.

Seketika itu, Ari salah seorang wartawan meminta agar NK menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Sebab, kata Ari, kedatangan mereka bukanlah meminta uang.” Mohon maaf ibu, kami kesini guna mendapatkan informasi yang valid, agar berita yang kami produksi tidak merugikan pihak manapun. Jadi, tujuan kami kesini bukan untuk menagih hutang,”tukasnya.

Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, wartawan langsung berpamitan pulang dan meminta izin untuk di ekspos. Saat hendak naik kendaraan, salah seorang wartawan kembali dipanggil oleh NK, menyodorkan dana Rp3 juta tersebut dan tetap saja ditolak.

Saat wartawan bertolak dari kediaman NK, setiba di perempatan, terdapat dua unit mobil yang parkir dengan posisinya berhadapan namun berjarak sekitar 50 meter dalam keadaan hidup. Mobil merek Avanza dengan nopol B 1803 TFO yang diketahui merupakan kendaraan milik oknum polisi, diperkirakan terdapat 4 (empat) orang didalamnya.

Kemudian, disisi kanan terdapat mobil Inova dengan nomor polisi B 2603 BFN yang diketahui merupakan kendaraan milik SBR, suami dari RA, oknum Kepala SDN DWT tersebut. Dengan kata lain, oknum guru NK dan Kepala Sekolah RA telah merencanakan untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap beberapa wartawan yang hadir tersebut.

“Saya meminta kepada Pemerintah Daerah agar NK dan RA diberhentikan secara tidak hormat dari profesinya masing-masing. Kemudian, keduanya beserta siapapun yang terlibat agar diproses secara hukum. Termasuk Oknum Polisi yang agar diproses oleh Propam Polda Lampung dan dijatuhi sanksi berat, saya siap lapor,”ucap Ari Irawan, SH. (Sahrodi/Ari).

 72 total views,  2 views today

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here