Tidak ada PLN, Desa Terpencil Kecamatan Bandar Mataram Mengharapkan Perhatian Pemerintah

0

Kampung SP 2 Bandar Mataram Lampung Tengah/ tumang.id

Lampung tengah, tumang.id – Masyarakat Lampung tengah yang tinggal di sebuah kampung terpencil yakni Kampung SP 2 Bandar Mataram, kecamatan Bandar Mataram dengan kapasitas warga berjumlah lebih kurang 460 Kepala keluarga sangat merindukan jalur penerangan (PLN) dapat masuk di kampung mereka.

Hal itu di sampaikan Tumino salah satu warga setempat yang mengeluhkan bahwa penerangan adalah faktor utama yang menjadi kendala di kampung halamannya tersebut.

Hal serupa juga di lontarkan oleh Joni salah satu warga trans yang menjadi perintis kampung setempat, bahwa memang sejak awal di bukanya kampung yang merupakan wilayah transmigrasi pada tahun 1997 hingga saat ini memang belum ada tanda-tanda bahwa PLN akan masuk di kampung mereka.

Dari keterangan Tumino selama ini penerangan yang di lakukan menggunakan tenaga mesin Diesel yang hanya di gunakan pada waktu malam hari saja terhitung dari pukul 17:45 Wib hingga pukul 23:00 Wib, dan selanjutnya menggunakan penerangan masing-masing dari warga setempat.

“Selama ini kami warga di sini untuk penerangan malam hari menggunakan Diesel, dan itu hanya di gunakan dari jam enam sampai tengah malam saja,” ungkap Tumino kepada awak media pada Jumat 25 Desember 2020, saat di kunjungi di kediamannya.

Selain Tumino, beberapa warga setempat yang tinggal di satuan pemukiman (SP) 1 hingga SP 4 indotani kecamatan Bandar Mataram Lampung tengah tersebut mengeluhkan bahwa selama ini mereka hanya menjadi korban janji politik saja, dimana setiap akan di adakan pemilihan kepala daerah, legislatif ataupun yang lainnya, warga selalu di janjikan akan di bantu mengenai penerangan PLN supaya dapat masuk di kampung mereka. Akan tetapi pada akhirnya mereka hanya menanti janji-janji palsu belaka yang tak pernah terealisasi.

Warga berharap kepada wakil rakyat khususnya di kabupaten Lampung tengah dapat membantu apa yang menjadi kendala mereka selama ini dalam hal penerangan.

“Kami hanya berharap kepada pemerintah yang katanya wakil rakyat agar dapat memperhatikan nasib kami di sini, jangan hanya datang pada saat butuh suara kami saja,” ucap warga setempat dengan penuh harap. (Ade)

 643 total views,  2 views today

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here