Kolaborasi Warga dan Gabungan Relawan Lampung Bangun Jembatan Gantung

0

Tempat jembatan gantung/ tumang.id

Bandar Lampung, tumang.id – Arus sungai yang besar dikala musim hujan menimbulkan rasa khawatir bagi warga kampung Kihung Kelurahan Sukarame dua dan warga desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung yang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan.

Batuan yang licin bisa saja membuat para warga yang menyebrang terpeleset, tidak jarang untuk melintasi warga harus melepas alas kaki yang mereka kenakan, termasuk anak-anak yang akan sekolah bahkan tidak jarang harus melepas pakaian dan sepatu agar tidak basah jika harus terjebur saat melintas sungai.

cerita ini merupakan peristiwa nyata warga desa kampung Kihung yang mayoritas warganya harus sekolah di kampung Batu Putuk, sejak Belasan tahun lalu.

Namun cerita kekhawatiran akan terpeleset dan basah warga di kampung kihung dan warga batu putuk akibat menyebrang dua pertemuan sungai yang melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, mulai hilang lantaran pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayah yang terbelah dua sungai.

Dibangunnya jembatan gantung ini membuat mobilitas warga di kampung Kihung dan kampung Batu Putuk ini setidaknya membuat gerak warga lebih cepat, terutama untuk anak-anak yang akan pergi kesekolah atau warga yang ingin pergi bekerja, tidak lagi seperti dulu.

Jembatan gantung dengan panjang 70 meter dan lebar 1,20 meter yang dibangun mulai 22 Desember lalu dengan cara gotong royong oleh warga kedua kampung Kihung dan Batu Putuk serta gabungan relawan Lampung, saat ini tegah dikerjakan setelah mendapat bantuan dana Coorporate Social Responsibility CSR dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar Rp. 103.820.000, untuk pembangunan Jembatan Gantung.

Warga sangat berterima kasih sekali adanya bantuan dana CSR PT (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar untuk pembangunan Jembatan Gantung di kampung itu.

Hal tersebut dilontarkan Suparno Ketua RT 08 kampung Kihung, Ia Mengatakan, Kami sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan CSR PT (KAI) Divre IV Tanjungkarang yang telah memberikan dana sehingga kami bisa membuat jembatan gantung ini. Dan saya ucapkan terimakasih juga kepada usaha yang dilakukan oleh teman-teman gabungan relawan Lampung, pasalnya sudah berkali kali warga bergotong royong buat jembatan dengan kayu dan bambu seadanya dan tidak lama selalu rusak akibat diterjang arus banjir kencang, jika musim penghujan,” Ungkap Suparno.

Ditempat yang sama Yulius Widaryanto selaku Koordinator Pembangunan Jembatan gantung, Menuturkan, Selain warga, ada sejumlah elemen relawan yang ikut terjun dalam pembangunan jembatan gantung untuk melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, dari Lampung Outdoor, Vertical Rescue Lampung, Forum Rescue Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, serta kawan-kawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Lampung). Untuk kegiatan sosial seperti ini kita tidak bisa lakukan sendiri, berkolaborasi dan bersinergi satu elemen dengan lainnya sangat penting, kegiatannya pun jadi lebih ringan karena saling berkolabroasi dan support, semuanya ada peran masing masing,” jelas Yulius.

“Tanpa Kerjasama, kolaborasi dan sinergi satu dengan lainnya kegiatan ini sulit terlaksana, sebenarnya kami harus berterimakasih kepada warga kampung kihung dan warga batu putuk yang sudah rela ikut pembangunan jembatan ini, tanpa merekapun mustahil terwujud kegiatan ini,” tambah pria berambut nyentrik yang akrab di panggil Abah Yus ini.

Menurutnya kalau tidak ada halangan sebelum tahun baru 1 Januari 2021 jembatan gantung ini sudah jadi dan bisa digunakan warga masyarakat, tapi sebelum digunakan akan diresmikan dulu, kita berencana akan buat acara doa bersama warga dan relawan dan pihak terkait, bahkan kami berencana undang pemerintah Daerah Kota Bandar Lapung dan pemerintah Provinsi dalam peresmian nanti. Kami berharap kedepannya kolaborasi dan kegiatan seperti ini bisa dilakukan ditempat lain atau daerah lain, yang layak dibantu ya kita bantu gotong royong Bersama sama,” pungkasnya. (AR/Rls)

 225 total views,  2 views today

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here